Puisi Daniaji

KELANA MAYA

 Kelana Maya terombang-ambing mencari jati diri

Berebut pengakuan siapa yang paling mahir mengasah otak kiri

Kini dia tersesat dalam belukar dan tawanya telah meredup

Masih membusungkan dada meski candu putik bunga ambigu terus terhirup


Lihat saja Jejaknya yang semakin membeku, kini mecoba menengadahkan Do'a paling manis

Realita hidupnya semakin terkikis menciptakan makna paling tragis

Tak mampu lagi bersembunyi di dalam umpatan-umpatan kecil

Lihat saja mereka kini  tergenang di samudra pemikiran kerdil

Sibuk Memburu bintang tanpa sengaja mengantongi dosa paling laknat


Hatinya  perlahan lahan semakin tersumbat

Mata indahnya tertutup oleh logam yang mereka anggap mulia

Berambisi menjejali akal dan berhasil menjadikan raga kini semakin tamak demi kata  sempurna


Penafsiran sampah

Mengotori sumpah

Siapa dirimu saat ini?

Hanya bagian yang terselimuti fatamorgana duniawi.




Komentar