Kelana Maya terombang-ambing mencari jati diri
Berebut pengakuan siapa yang paling mahir mengasah otak kiri
Kini dia tersesat dalam belukar dan tawanya telah meredup
Masih membusungkan dada meski candu putik bunga ambigu terus terhirup
Lihat saja Jejaknya yang semakin membeku, kini mecoba menengadahkan Do'a paling manis
Realita hidupnya semakin terkikis menciptakan makna paling tragis
Tak mampu lagi bersembunyi di dalam umpatan-umpatan kecil
Lihat saja mereka kini tergenang di samudra pemikiran kerdil
Sibuk Memburu bintang tanpa sengaja mengantongi dosa paling laknat
Hatinya perlahan lahan semakin tersumbat
Mata indahnya tertutup oleh logam yang mereka anggap mulia
Berambisi menjejali akal dan berhasil menjadikan raga kini semakin tamak demi kata sempurna
Penafsiran sampah
Mengotori sumpah
Siapa dirimu saat ini?
Hanya bagian yang terselimuti fatamorgana duniawi.
Komentar
Posting Komentar